Nina Bobo
Sebelumnya lagu Nina Bobo sudah pernah saya bahas pada 5 Lagu Paling Mengerikan di Dunia. Lagu Nina Bobo memang tergolong lagu anak-anak yang biasa dinyanyikan orang tua untuk menidurkan anaknya. Tapi dibalik lagu pengantar tidur ini, mengandung latar belakang yang mengerikan. Lagu ini dulu dinyanyikan oleh seorang ibu sebagai pengantar tidur untuk anaknya bernama Nina Van Mijk, karena Nina telah mengalami penderitaan yang amat mengerikan, dan Nina pun tertidur untuk selama-lamanya alias mati.
Teru Teru Bozu
Lagu ini adalah lagu anak-anak dari Jepang. Teru Teru Bozu adalah boneka tradisional khas Jepang yang biasa digunakan untuk menangkal hujan. Dengan bahan terbuat dari kertas tissu atau kain putih, boneka ini digantung di dekat jendela atau pohon dengan harapan tidak akan hujan hari itu. Tapi anda perlu dimana letak mengerikannya. Lirik Watashi no negai wo kiita nara Amai o-sake wo tanto nomasho berarti Jika kamu mengabulkan keinginan saya Kami akan minum banyak sake. Sake tentu tidak baik untuk anak-anak kan? Minuman sake (bisa membuat mabuk) hanya diperuntukkan untuk orang dewasa. Sedangkan lirik Sorete mo kumotte naitetara Sonata no kubi wo chon to kiru zo berarti Tetapi jika tetap hujan Aku akan memotong kepalamu.
London Bridge is Falling Down
Selanjutnya adalah lagu anak-anak asal Inggris. Lagu ini adalah lagu permainan dengan 2 anak berdiri berhadapan sambil berpegangan tangan membentuk jembatan, anak lainnya akan berputar dibawah kedua tangan anak yang bergandengan tadi. Asal mula lagu ini yaitu menceritakan jatuhnya jembatan London berulang kali. Diduga jembatan London dibangun dengan praktek hukuman immurement, yaitu hukuman mati dimana seseorang dibiarkan di dalam sebuah bangunan berdinding dan dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di dalamnya. Tradisi ini dilakukan karena kepercayaan masyarakat Eropa kuno yang percaya bahwa bangunan akan berdiri lebih kokoh setelah pelaksanaan hukuman mati ini. Lagu ini dinyanyikan dengan 2 orang menyatukan tangan mereka membentuk lengkungan, dan anak lainnya berlarian melewati lengkungan itu. Di akhir lagu, tangan kedua anak tersebut diturunkan dan anak terakhir yang melewatinya akan tertangkap di dalamnya, seperti ritual immurement.
Blow The Man Down
Lagu yang menceritakan tentang kehidupan pelaut ini memiliki beberapa versi lirik. Salah satunya adalah lirik di atas yang menyebutkan Black Baller, merupakan nama sebuah kapal pada abad 19. Kapal ini didesain menjadi sebuah kapal dengan kecepatan tinggi. Selain kecepatannya yang tinggi, kapal ini juga terkenal dengan kelakuan kasar para kru kapal terhadap pelayar yang baru bergabung dengan mereka. Anda juga tahu arti dari blow the man down adalah jatuhkan pria itu dengan pukulan tanganmu. Apakah pantas dinyanyikan anak-anak?
Kagome Kagome
Kagome kagome adalah permainan tradisional asal Jepang yang dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar dengan 6 orang bermain. Mereka bermain dengan membentuk lingkaran dan berjalan mengitari salah satu dari pemain yang berjaga atau disebut dengan Oni. Oni harus duduk ditengah-tengah sambil menutup mata dengan kedua tangannya. Tidak hanya memutarinya, para pemain lain juga menyanyikan lagu anak dengan judul Kagome Kagome. Setelah lagu selesai dinyanyikan, putaran pemain juga berhenti dan saat itu juga Oni harus menebak nama pemain yang berdiri tepat dibelakangnya. Kalau berhasil menebak, pemain yang disebutkan namanya harus gantian jadi Oni.
Bagian menyeramkannya adalah penafsiran tentang arti dari kagome. Ada yang bilang kagome itu sangkar bambu yang di dalamnya ada burung yang terjebak, tapi ada juga yang mengatakan kagome adalah tempat hukuman mati dengan pagar bambu. Tawanan yang akan mati akan ditutup matanya seperti permainan ini. Dan yang lebih seram, kagome berarti lingkaran setan. Coba lihat posisi 6 orang anak melingkar membentuk hexagram (segi enam).
ramadhanlmzero.blogspot.com