Berbagai Hal Unik Mewarnai Perayaan Imlek 2016!

Imlek tahun ini tentunya berbeda denga tahun-tahun sebelumnya, jika pada tahun sebelumnya shio Kambing Kayu berbeda dengan tahun 2016 ini yaitu Shio Monyet Api.

Shio Monyet Api sosok yang enerjik dan pandai memanfaatkan peluang. Memiliki watak pemimpin alami dan pembaharu. Ia percaya diri, tekun, pandai mengungkapkan perasaan, dan menarik bagi lawan jenisnya. Api memberinya vitalitas besar dan cenderung mendominasi. Ia kaya imajinasi dan sering menemukan hal baru, tetapi sembrono ketika memanfaatkannya. Shio Monyet Api bisa sangat kompetitif, kreatif, berkemauan kuat, dan berinisiatif. Shio Monyet Api terkuat di antara semua unsur Shio Monyet. Ia sulit dikontrol. Ia tergolong beruntung dalam petualangan spekulatif karena mampu menghitung risiko secara tepat. Namun, ia sering berprasangka buruk terhadap orang lain.

Nah Rekan Buana bukan hanya shio imlek tahun ini yang unik tapi terdapat juga hal-hal unik dalam merayakan imlek, mulai dari tradisi hingga pantangannya berikut ini informasinya :

Tradisi Yu Sheng
Tradisi makan Yu Sheng adalah tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa. Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Sesuai adat, menu ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun yang baru.

Angpao

Nah kalau yang satu ini adalah benda wajib yang harus ada pada saat Imlek. Tradisi bagi-bagi angpao ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu. Tradisi ini adalah dimana orang yang sudah berkeluarga harus memberikan rezeki yang dimasukkan ke dalam angpao ini kepada anak-anak dan juga orang tuanya. Uang yang dimasukkan kedalam angpao ini pun tidak boleh berjumlah ganjil karena ini berhubungan dengan pemakaman.

Hidangan Tradisi Tahun Baru Imlek
Hari raya apapun akan terasa kurang lengkap jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Begitu juga di saat Imlek, untuk mereka yang budaya Tionghoa nya masih kental, biasanya di saat Imlek mereka menyajikan minimal 12 macam masakan dan 12 jenis kue di saat Imlek lho! Sajian tersebut bukan sembarang disajikan, melainkan melambangkan 12 macam shio yang ada. Selain melambangkan shio, masing – masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri. Misalnya, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang umur yang cara menyantapnya tidak boleh dipotong atau kue lapis legit yang mengartikan rezeki yang berlapis – lapis.

Pantang Makanan Bubur
www.cermati.com
Jika kue keranjang dan jeruk menjadi makanan khas saat Imlek, lain halnya dengan bubur. Bubur menjadi makanan yang pantang disajikan ketika Imlek. Bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan.
Pantangan untuk makan bubur di Tahun Baru Imlek dan harus makan Nasi, karena pada jaman dulu bubur adalah makanan orang miskin, ini memiliki arti dengan memakan nasi pada Tahun Baru Imlek maka akan membawa rezeki dan menghindari kemiskinan di sepanjang tahun baru ini. Kaum Tionghoa selalu berprinsip bahwa esok harus lebih baik. Mereka selalu menggunakan simbol-simbol kesuksesan, termasuk dalam hal makanan.

Dilarang Membalik Ikan Saat Menyantapnya
Menyantap ikan mungkin menjadi hal yang biasa saat perayaan. Namun berbeda jika dilakukan saat Imlek. Dalam tradisi Imlek dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah, tidak hanya itu juga diharuskan menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

Nian

Mitos adanya Nian, makhluk jahat, dipercaya sebagai asal muasal perayaan Imlek. Nian diceritakan sebagai seekor hewan buas seperti singa namun tubuhnya bersisik emas. Makhluk ini setiap tahun sekali datang ke sebuah desa dan memakan apa saja yang ditemuinya, termasuk manusia.

Oleh karena itu, penduduk desa meletakan makanan di depan pintu rumahnya sebelum kedatangan Nian. Namun pada saat Nian tersebut datang, ada beberapa anak kecil yang sedang bermain. Anehnya Nian tersebut tidak mengejar anak yang memakai baju berwarna merah dan secara tidak sengaja mereka menyalakan petasan, lalu Nian tersebut berlari ketakutan.

Sejak itulah muncul perayaan hari raya Tahun Baru dengan memakai baju merah, menyalakan petasan, memasang lampion dan aksi barongsai.

Nah Rekan Buana lebih terasa meriah bukan imlek tahun ini, tentunya dengan berbagai tradisi unik yang mewarnainya. Wah bagi kamu yang merayakan, Selamat tahun baru imlek, semoga menjadi pribadi yang lebih baik ya. Gong Xi Fa Chai!

Tinggalkan Balasan