Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan

Udah nggak berasa minggu ini bakalan puasa yah rekan buana. Pastinya kalian sangat senang menyambut bulan suci Ramadhan ini. Dan yang pasti kalian punya cara tersendiri dong untuk menyambut bulan Ramadhan??

Apalagi di Indonesia banyak banget cara menyambut bulan Ramadhan yang unik dibeberapa daerah. Dan Happy Morning kali ini bakal bahas dan kasih tau yuk mulai :

Mungguhan
a
Mungguhan adalah satu kegiatan berkumpul bagi anggota keluarga, sahabat dan bahkan juga teman-teman kita saling bermaaf-maafan sambil menikmati sajian makanan khas untuk kemudian mempersiapkan diri masing-masing dalam menghadapi bulan Ramadhan yang akan datang. Tradisi ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang sunda dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat walaupun dengan cara yang berbeda-beda.

 
 Nyorog
b
Di Betawi, tradisi “Nyorog” atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek, menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan. Meski istilah “Nyorog”nya sudah mulai menghilang, namun kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi. Bingkisan tersebut biasanya berisi bahan makanan mentah, ada juga yang berisi daging kerbau, ikan bandeng, kopi, susu, gula, sirup, dan lainnya.

 

Balimau
c
Tradisi Balimau hampir sama dengan tradisi padusa, yakni membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian.Tradisi Balimau dilakukan oleh masyarakat Padang, Sumatera Barat. Biasanya tradisi ini dilakukan dari mulai matahari terbit hingga terbenam beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.

 

Jalur pacu
d
Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip dengan lomba dayung. Tradisi “Jalur Pacu” ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut.

 

Meugang
e
Berbeda dengan lainnya, di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang akrab disebut dengan kota “Serambi Mekah”, warganya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan menyembelih kambing atau kerbau. Tradisi ini disebut “Meugang”, konon kabarnya tradisi “Meugang” sudah ada sejak tahun 1400 Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.
Tradisi makan daging kerbau atau kambing ini biasa dilakukan oleh seluruh warga Aceh. Bahkan jika ada warga yang tidak mampu membeli daging untuk dimakan, semua warga akan bergotong-royong membantu, agar semua warganya dapat menikmati daging kambing atau kerbau sebelum datangnya bulan Ramadhan.

 

Padusan
f
Lain daerah pasti lain pula tradisinya, masyarakat di Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta biasa melakukan upacara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air ditempat-tempat kramat. Tradisi ini disebut “Padusa” yang bermakna agar jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa bersih secara lahir dan batin.
 Dugderan

SEMARANG, 10/8 - KIRAB DUGDERAN. Warga menyaksikan iring-iringan para peserta Kirab Dugderan yang membawa maskot kirab berupa patung hewan imajiner "warak ngendok", di Semarang, Jateng, Selasa (10/8). Kirab Dugderan merupakan tradisi khas warga Kota Semarang yang digelar sehari sebelum bulan suci Ramadhan. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/ed/mes/10.

Tradisi “Dugderan” ini berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. Nama “Dugderan” sendiri berasal dari kata “Dug” dan “Der”. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata “Der” sendiri berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug

Seru juga yah cara menyambut bulan suci Ramadhan diberbagai daerah di Indonesia. Dan tujuannya pasti sama yakni mensucikan kembali diri. So buat rekan buana persiapkan diri kalian ya

 

SUMBER : http://zona-1000.blogspot.com/2013/06/12-tradisi-di-indonesia-dalam-menyambut.htmlv

Tinggalkan Balasan