5 Permainan Yang Dulu Sempat Populer Tahun 90an

Saat ini, kepopuleran game online telah mengalahkan permainan tradisional di Indonesia. Padahal, beberapa permainan tersebut memiliki manfaat lebih banyak daripada hanya bermain didepan komputer atau gadget seharian.
Bagi Rekan Buana yang terlahir tahun 90an atau hidup di tahun 90an pasti mengenal dan mungkin pernah memainkan 5 permainan tradisional saat kecil.

 

 

1. Congklak

congklakhttp://whatsupindonesia.com/wp-content/upload/2015/03/congklak.jpg

Permainan yang memiliki 7 lubang dan masing – masing berisi 7 biji ini memiliki banyak nama dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi lebih dikenal dengan congklak. Zaman dahulu hingga beberapa tahun belakangan, permainan ini sangat sering kita jumpai di seluruh wilayah Indonesia, khususnya pada wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sayangnya, permainan ini mulai ditinggalkan dan anak-anak lebih memilih bermain dengan gadget mereka.

 

  1. Petak Umpet

220px-Petakumpet3http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/34/Petakumpet3.jpg/220px-petakumpet3.jpg

Permainan ini biasanya dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Semakin banyak pemain, akan terasa lebih seru. Cara bermainnya sangat mudah dan menarik. Rekan Buana hanya menentukan siapa yang harus memejamkan mata untuk kemudian mencari teman – teman lain yang bersembunyi. Apabila Rekan Buana yang memejamkan mata menemukan temannya, maka harus menyebutkan nama temannya sambil menyebutkan kata Inglo/Bong/Hong.

 

  1. Lompat Tali

maxresdefaulthttp://manfaat.co.id/wp-content/upload/2015/02/lompat-tali.jpg

Rekan Buana pasti sudah tidak asing lagi dengan permainan ini. Permainan ini hanya menggunakan karet gelang yang dirangkai hingga mencapai ukuran 2 – 3 meter. Pada era 90an, permainan ini sangat digemari oleh anak-anak khususnya bagi kalangan wanita. Cara bermainnya adalah dengan 2 orang bertugas untuk memegang tali. Sementara yang lainnya harus melompati tali satu per satu tanpa menyentuh tali. Semakin lama permainan, maka tali akan diangkat semakin tinggi. Sehingga, Rekan Buana pun dituntut untuk melompat lebih tinggi agar dapat melewati tali tersebut tanpa menyentuhnya.

 

  1. Kelereng

refurlhttp://www.rastandar.com/refurl.php?url=http%3A%2F%2Fs.kaskus.id%2Fimages%2F2015%2F03%2F27%2F7561429_20150327084350.jpg

Bagi Rekan Buana yang mendengar kata kelereng pasti identik dengan permainan untuk laki – laki. Kelereng sendiri merupakan bola yang berukuran kecil. Cara bermain kelerang yaitu dengan menaruh sejumlah kelereng di dalam lingkarang yang telah dibuat sebelumnya. Setiap pemain berusaha mengeluarkan kelereng itu dari dalam lingkaran. Apabila Rekan Buana yang berhasil mengeluarkan kelereng tersebut dari lingkaran, maka Rekan Buana berhak untuk memilikinya.

 

  1. Galasin/Gobak Sodor

Galasin_ehttp://3.bp.blogspot.com/-21S1urCrB98/UJzPqT8ROxl/AAAAAAAAAAw/D03CO2jf6LE/s1600/Galasin_e.jpg

Rekan Buana pasti pernah bermain galasin saat sedang bersama teman – teman, jika terdapat lapangan yang cukup luas. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim. Biasanya tim terdiri dari 4 – 5 orang. Inti dari permainan ini adalah untuk menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris akhir. Selain sangat mengasyikkan, permainan ini juga dipercaya dapat melatih kemampuan fisik dan kemampuan menyusun strategi Rekan Buana.

Beberapa jenis permainan Tradisional tersebut adalah permainan yang pasti pernah Rekan Buana mainkan bersama teman – teman semasa kecil. Semakin berkembangnya zaman, maka semakin tertinggal pula nilai – nilai Tradisional yang ada di Indonesia. Tanpa disadari, gadget telah mengurangi komunikasi setiap individu secara langsung. Permainan Tradisional yang sempat populer beberapa waktu lalu sebenarnya telah mengajarkan kita banyak hal, dan yang paling utama adalah kebersamaan.

 

Sumber : Sumber Artikel

Tinggalkan Balasan